Allah SWT berfirman : "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan tanah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS.Ali Imran:14)
Siapa saja yang mencintai sesuatu yang disebutkan Allah di atas dan mencurahkan seluruh kecintaannya kepadanya sehingga ia menghamba kepadanya, maka orang tersebut tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun di sisi Allah. Sebab, cinta adalah ibadah. Jika cinta itu menyatu dengan penghinaan diri, maka itulah kesempurnaan ibadah.
Oleh karena itu, Rasulullah bersabda :"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khomishoh (baju bersulan sutra), celakalah hamba khomilah (selimut tebal). Binasa dan merugi lah ia. Jika ia tertusuk duri tidak bisa tercabut."
Rasulullah SAW menamakan nya sebagai "hamba" atau "budak" karena orang itu memalingkan kecintaan nya kepada hal-hal seperti itu, sehingga mengalahkan kecintaan nya kepada Allah.
Diantara manusia ada yang mencintai istrinya melebihi kecintaan nya kepada Allah. Indikasinya adalah jika ia lebih mendahulukan tuntutan istrinya, sekalipun dalam hal maksiat, dalam tuntutan Allah. Apa yang menyebabkan Hanzholah (sahabat yang syahid pada waktu perang uhud, lalu dia dimandikan oleh malaikat) sudi keluar dari rumahnya, sedangkan dia baru menikmati hari pertamanya sebagai pengantin, untuk bertemu Allah ? Ia datang ke medan perang Uhud dengan menghunuskan pedangnya seraya berkata :"Ya Allah, ambillah darahku pada hari ini sehigga Engkau ridha !" Tidak ada yang menyebabkannya rela melakukan itu semua kecuali karena kecintaan nya kepada Allah.
Allah berfirman :"Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan" (QS.Al-Fajr:20)
Ini termasuk kecintaan yang bersifat Fithri Jibilli maupun yang bersifat Kasbi Sababi. Kecintaan seperti ini di kategorikan sebagai Fitri Jibilli adalah karena manusia itu sudah tentu mencintai harta, dan memang ia tercipta seperti itu. Ia juga bisa di katakan Kasbi, karena ia yang mengantarkan nya sampai kepada tingkat penghambaan kepada dirham dan dinar. Ia bahkan (bertasbih) memuji harta itu setiap pagi dan petang hari serta menjadikannya sebagai dan tujuan dan tuntutan dalam kehidupannya, sehingga harta itu menjadi sesembahannya.
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkan nya sesat berdasarkan ilmu-Nya? (QS.Al-Jatsiyah:23)
Siapa saja yang menjadikan sesuatu itu lebih agung daripada Allah dalam hatinya dan ia juga lebih mencintainya, maka sesuatu itu menjadi sesembahannya, sehingga orang itu menjadi musyrik kepada Allah. Oleh karena itu, Allah menyebutkan hal itu dengan mengatakan :" Di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandigan selain Allah SWT, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah.
"DR.'Aidh al-Qarni"